Senin, 07 Februari 2011

Rendezvous

Kamu cantik, ucap padang golf pada bunga 
rumput yang berayun di asuh angin. Bunga 
rumputitu pun tertunduk. Dikenangkannya 
padian sayur-mayur dan lenguh kerbau yang
bergegas pergu sebelium pagi. 

Kamu menawan, bisik padang golf sambil 
mengedipkan sebelah matanya. Bunga rumput 
itu pun tersipu menatap jauhan mencari pedoman 
kepastian- kepastian. Di pandangnya padang 
golf yang tersenyum sendu memainkan rambutnya. 

Kau keajaiban, desah padang golf sambil 
meghujamkan binar matanya. Bunga itu pun 
terisak. Kamu sombong rungutnya. Kamu usir 
keluarga dan sahabat-sahabat ku kamu usik 
keentraman kami.

Tapi aku benci padi, aku benci sayuran, aku benci 
pematang, aku benci bau pupuk, aku benci.....

Kamu pendengki! kamu benci semua hal..... 

Tidak! Jawab padang golf sambul menggenggam 
jemari bunga rumput. Aku cinta pada mu.

Ladies Nite

Dan sunyi itu pun berkemas. Kabarnya
akan berangkat sebelum subuh. Tak 
ditinggalkannya pesan. Malam tersedu 
begitu asing perpisahan itu 

"Adakah diskotik dan lampu - lampu 
mengusik mu ?" gumam malam pada sunyi 
diantara isak dan mimpi. Tak ada jawaban.
Tak ada jawaban.