Kamu cantik, ucap padang golf pada bunga
rumput yang berayun di asuh angin. Bunga
rumputitu pun tertunduk. Dikenangkannya
padian sayur-mayur dan lenguh kerbau yang
bergegas pergu sebelium pagi.
Kamu menawan, bisik padang golf sambil
mengedipkan sebelah matanya. Bunga rumput
itu pun tersipu menatap jauhan mencari pedoman
kepastian- kepastian. Di pandangnya padang
golf yang tersenyum sendu memainkan rambutnya.
Kau keajaiban, desah padang golf sambil
meghujamkan binar matanya. Bunga itu pun
terisak. Kamu sombong rungutnya. Kamu usir
keluarga dan sahabat-sahabat ku kamu usik
keentraman kami.
Tapi aku benci padi, aku benci sayuran, aku benci
pematang, aku benci bau pupuk, aku benci.....
Kamu pendengki! kamu benci semua hal.....
Tidak! Jawab padang golf sambul menggenggam
jemari bunga rumput. Aku cinta pada mu.